02.03

Perkembangan teknologi dalam politik,ekonomi,sosial dan budaya

Kita semua tentu menyadari kalau kehidupan saat ini sudah semakin canggih. Segala hal nampaknya sudah disediakan untuk menunjang segala kebutuhan kita. Itu semua tentu saja tidak lepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ternyata membawa pengaruh yang signifikan dalam hidup masyarakat. Hebatnya, perkembangan teknologi tersebut mampu mempengaruhi masyarakat di segala aspek kehidupan, termasuk bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam bidang politik, perkembangan teknologi memiliki peranan yang sangat penting. Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi aktivitas politik, tetapi juga menginspirasi hal-hal baru dalam kegiatan berpolitik. Penyadapan suara telepon dan pemasangan kamera tersembunyi (hidden camera), misalnya, tidak akan ada tanpa ketersediaan teknologi yang memadai. Dengan memanfaatkan peralatan yang canggih, kita dapat mendengarkan percakapan orang lain melalui telepon tanpa diketahui oleh orang tersebut. Peralatan tersebut memanfaatkan dua teknologi yang sangat lazim digunakan dalam penyadapan telepon, yaitu Spy Gear (menggunakan kartu SIM yang sudah dicopy sebelumnya), Atis, Gueher Gmph yang memiliki kemampuan tinggi dalam merekam, Spy Call, dan software-software tertentu lainnya. Sayangnya, kecanggihan teknologi ini seringkali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Adanya kamera tersembunyi, misalnya, masih sering dimanfaatkan untuk mengambil gambar orang-orang yang sedang berganti pakaian. Padahal ada ketentuan khusus mengenai siapa yang boleh menggunakan kamera tersembunyi dan penyadapan telepon, serta untuk apa alat-alat tersebut digunakan. Penggunaan alat-alat tersebut baru dianggap legal jika digunakan untuk kepentingan investigatif oleh wartawan yang berwenang atau badan intelejensia.

Masih dalam bidang politik, perkembangan teknologi ini juga sangat membantu kegiatan kampanye politik. Sebagian besar masyarakat tentu tahu bagaimana Barrack Obama mencoba melakukan kampanye melalui media online (situs jejaring sosial). Dan cara ini ternyata sangat efektif. Kampanye Barrack Obama melalui situs jejaring sosial seperti Facebook ternyata mampu mempengaruhi persepsi khalayak, khususnya bagi mereka yang mengakses situs jejaring sosial.

Perkembangan teknologi juga membawa pengaruh yang signifikan dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Sadar tidak sadar, perkembangan teknologi yang semakin pesat ini ternyata juga berhasil membuka peluang usaha atau bisnis baru, yang tentu saja dapat memberikan “nafas baru” dalam sektor perekonomian. Dengan adanya media online yang semakin berkembang, siapa saja dapat berusaha dengan mudahnya melalui media online tersebut. Berdagang melalui situs jejaring sosial, misalnya, sangat mudah dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan biaya yang besar. Kita tinggal membuat account di situs jejaring sosial, memajang gambar-gambar barang yang akan dijual melalui situs jejaring sosial tersebut, dan mempromosikannya kepada khalayak. Usaha seperti ini tentu saja sangat minim modal, namun terbukti efektif dalam meraup keuntungan yang cukup besar.

Selain bisnis online, perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi perusahaan dalam beriklan. Kegiatan beriklan tidak lagi hanya dilakukan melalui media-media konvensional, tetapi juga dapat dilakukan melalui media online. Pemasangan iklan dan promosi melalui media online juga dianggap sangat efektif karena sebagian besar masyarakat sudah dan sering mengakses internet.

Dalam bidang sosial dan budaya, perkembangan teknologi juga membawa pengaruh yang sangat besar dalam adat istiadat, kebiasaan, dan kehidupan bermasyarakat. Misalnya, perkembangan teknologi yang sangat pesat ini ternyata mengubah pola interaksi dan komunikasi dalam masyarakat Indonesia yang telah membudaya sebelumnya. Dulu, masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang-orang yang sangat ramah dan akrab satu sama lain. Budaya “makan nggak makan asal ngumpul” pun begitu tertanam dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Namun, perkembangan teknologi telah berhasil “membelokkan” itu. Dengan teknologi komunikasi yang semakin pesat, masyarakat tidak perlu lagi “ngumpul”untuk sekedar mengobrol atau bertukar cerita. Melalui perkembangan teknologi, kegiatan komunikasi tetap bisa dilakukan dalam jarak sejauh apapun. Kita dapat mengobrol dan berkomunikasi dengan teman di luar kota atau luar negeri melalui telepon dan ponsel. Selain itu, kita juga bisa melakukannya melalui messenger atau chatboard di internet. Canggihnya lagi, kita juga bisa bertatap muka dan seakan-akan berbicara langsung dengan orang di luar sana melalui Skype.

Semakin maraknya situs jejaring sosial di internet juga mempengaruhi kehidupan sosial, kebiasaan, dan budaya masyarakat. Situs-situs jejaring sosial ini bukan hanya memperluas pergaulan dan kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga membuatnya semakin tanpa batas. Misalnya, kita dapat dengan mudah mencari tahu kehidupan pribadi orang-orang yang mungkin tidak kita kenal sama sekali melalui Facebook. Tanpa disadari, kita dapat merasa mengenal orang tersebut karena seringnya melihat kehidupan orang tersebut di dunia virtual.

Sayangnya, perkembangan teknologi ini tidak diikuti oleh regulasi yang jelas dan tegas. Media-media komunikasi ini seringkali dimanfaatkan untuk hal-hal yang sangat merugikan masyarakat, misalnya menampilkan unsur-unsur pornografi dan kekerasan yang berlebihan kepada masyarakat. Di televisi, misalnya, masih sering ditampilkan adegan-adegan pornografi atau bahkan kekerasan yang sangat sadis. Mirisnya lagi, adegan-adegan ini juga dapat dinikmati oleh anak-anak yang masih mudah sekali terpengaruh oleh tayangan televisi. Begitupun dalam media online, masyarakat (termasuk anak-anak) dapat dengan mudahnya mengakses gambar-gambar porno dan asusila di internet secara bebas. Masyarakat Indonesia masih cenderung kurang kritis dalam memilah-milah mana acara yang pantas ditonton atau tidak. Kesadaran diri dan self-regulation dari masyarakat masih tergolong rendah. Para orang tua, misalnya, masih kurang mengawasi anak-anaknya dalam menonton televisi atau mengakses internet. Seharusnya, orang tua lah yang sigap memilah-milah dan mengawasi acara seperti apa yang pantas dan tidak pantas ditonton oleh anak-anaknya. Jangan sampai orang tua membiarkan anak-anaknya menonton tayangan-tayangan dewasa dan acara-acara yang mengandung unsur kekerasan, karena hal ini dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan otak, sikap, dan psikologis si anak kelak.

0 komentar: